CERPEN : FROM TRAVEL TO BE LOVED







MAIN CAST :


1. Reizenna Amarta

2.Nevil Arianto



PESAN UNTUK PEMBACA : DILARANG MENG-COPPAS KARYA ORANG LAIN TERUTAMA KARYA SAYA INI -___________-


SELAMAT MEMBACA DAN ENJOY!!!





            “YEEE GUE MENANG !!!”


                                                                        ---FTTBL---

            Zenna sudah bersiap-siap menunggu jemputan di depan halaman rumahnya. Zenna adalah salah satu mahasiswa beruntung yang memenangkan undian berhadiah travel to Bali tanpa biaya sepeserpun alias gratis.

Bis jemputan pun datang. Pintu belakang bis sudah terbuka, Zenna pun melangkah pelan mencari-cari bangku yang masih kosong untuk duduknya. Tepat di bangku deretan sebelah kiri, Zenna menemukan ada bangku yang masih kosong.

Zenna pun lekas berjalan mendekati, ternyata satu bangku di dekat jendela sudah di duduki oleh lelaki berjaket levis yang sedang berbalik memunggungi dengan menutup kepalanya. Terpaksa Zenna pun harus duduk di sebelahnya lagi meskipun sebenarnya sedikit ngeri jika di lihat dalam keadaan saat tertidur mendadak.

            Seusai menaruh tas ranselnya di bagasi atas kepalanya, Zenna kemudian duduk santai di bangku yang tersisa satu-satunya itu. Bye bye kota Bandung !! untuk lima hari ke depan kita berpisah dulu, dan selamat datang Jakarta setelah di Jakarta kita lets go to Baliiiiiiiiii . . .. . .

            Setengah perjalanan berlalu, rasa bosan kini menghinggapi Zenna yang duduk termenung sendirian. Tidak ada yang ia kenal, tidak ada yang bisa ia mainkan. Ponsel yang ia miliki di simpan rapat di dalam ranselnya persiapan untuk berfoto-foto ria di Bali nanti.

Zenna melihat ke sekitarnya, tapi tidak ada yang menrik. Aha ... Zenna mendapatkan ide. Zenna menepuk lengan si lelaki yang masih tertidur memunggungi. “Mas mas .. !!” tegur Zenna menepuk lengan si lelaki

            Lengan si lelaki itu pun tergerak karena tepukan dari Zenna. Setelah itu, si lelaki pun menengokkan kepalanya sambil mengucek sebelah matanya karena baru terbangun dari tidur. Tepat pada saat Zenna bertatap muka dengan lelaki itu, Zenna pun membelalak tak percaya.

            “ELO ???” pekik Zenna tinggi

Spontan si lelaki pun menurunkan tangannya dari mata yang sedang di kuceknya semula. Matanya sama-sama membelalak. Namun tidak memekik seperti Zenna.

            “Ngapain lo disini ?? lo ngikutin gue yah ??” tuduh Zenna

            “Ngikutin lo? Gak penting banget gue ngikutin cewek bawel kayak lo ini... enak aja lo.” Bantahnya sewot

            “Ish cowok resek !!” delik Zenna sebal

            Ternyata lelaki itu adalah Nevil. Nevil musuh bebuyutan Zenna sejak mereka masih SMA. Zenna sendiri tidak menyangka kalo dia akan bertemu dengan musuhnya disana. Parahnya mereka satu bangku bersebelahan.

Zenna pun merasa jengah dan muak. Sehingga ketika salah seorang panitia melalui tempat duduknya, Zenna pun sengaja menghentikkan langkahnya. “Ada apa ??” tanya panitia perempuan itu

            “Kira-kira masih ada satu bangku yang kosong gak mbak buat saya??” tanya Zenna

            “Wah kayaknya udah pada penuh deh, memangnya kenapa dengan bangku ini??”

Zenna kecewa, “Gak apa-apa sih mbak, saya cuman gak nyaman aja duduk disini. Rasanya GERAH !!” jelas Zenna seraya menekan kata “Gerah”nya

Nevil cekikikan sendiri ketika Zenna gagal mendapatkan bangku yang kosong lainnya. Zenna melirik sinis ke arah Nevil. Nevil tersenyum kecut, “Yaudah sih terimain aja kalo lo harus duduk sebelahan sama gue. Gue gak rabies ini.. ” Ujarnya melirik Zenna

            “Gue mending duduk sama orang yang rabiesan tau gak dari pada sama lo. Cowok resek !!” tatapnya muak

            Beberapa lama pertengkaran kecil mereka pun terhenti. Hingga bis mereka melaju keluar dari kota bandung pun mereka masih sama-sama terdiam di tempat. Hoaamm ... rupanya rasa kantuk mendera. Beberapa kali Zenna menguap, tidak sengaja Nevil melihatnya. Nevil tersenyum mendelik, “Kalo ngantuk tidur aja, gak usah pake di tahan-tahan segala.” Celetuknya membuat Zenna menoleh
           
            “Apa sih lo? Terserah gue, mata-mata gue kenapa lo yang repot.” Tukasnya emosi

Zenna sudah tidak tahan dengan ejekan ejekan Nevil. Namun satu menit kemudian, Kepala Zenna pun sudah meleleh terkulai meminggir. Nevil pun melirik dan tertawa kecil, “Jyaahh tepar juga ni anak.. “ ucapnya tersenyum geli.

                                                                ---FTTBL---

BUMMM !!

            Seketika bis terguncang lalu berhenti. Zenna terbangun dari tidurnya. Seluruh penumpang kaget dengan suara tersebut dan guncangan kecil yang membuat tubuh mereka semua ikut terguncang. “Ada apa sih? ..” gumam Zenna heran

Tak lama setelah itu, seorang panitia laki-laki pun berdiri di depan semua penumpang.

            “Guys maaf ada kendala sedikit. Kayaknya kita semua harus turun dulu deh dari bis, soalnya ban belakang bis ini pecah. Panitia mau ganti dulu bannya pake ban baru. Kalian bisa jalan-jalan sebentar di sekitar sini. Gapapa yah..” urai panitia itu meminta dengan sangat

            “Huuuuuu ...” sorakan dari sebagian penumpang memecah

            Zenna sudah berada di luar bis. Tiba-tiba Zenna pengen buang air kecil. Tapi di jalanan sepi seperti itu, mana ada toilet berdiri. Zenna sudah tidak kuat menahan lagi, Zenna pun berinisiatif  mencari tempat untuk membuang air kecilnya itu. Zenna meninggalkan tempat rombongan tanpa pesan apapun dan pada siapapun.

            “Aaahh legaa ..” desah Zenna setelah berhasil menemukan wc umum

Zenna mendadak kaget ketika mendapati Nevil ada disana juga. Zenna berkacak pinggang, berjalan menghampiri Nevil yang sedang berdiri membelakangi.

            “HEH !! COWOK RESEK .. ngapain lo disini? Lo ikutin gue yah ??” sentak Zenna menuduh.

Nevil memutar badannya berhadapan, Nevil pun sama kagetnya ketika melihat Zenna ada disana juga. “Yaelah, elo lagi elo lagi. Kenapa sih lo selalu ngintilin gue kemana pun gue pergi, lo gak cape ikut-ikut gue mulu??” balas Nevil menuduh juga

            “WHATS?? “ mata Zena melotot “Gue ngikutin lo? Hello .. yang ada elo kali ngikutin gue. Sembarangan lo ... “ delik Zenna jengah membantah

            Nevil mengolok-olok ucapan dan gerak-gerik Zenna. Zenna kesal melihatnya, tanpa mengambil ancang-ancang, dengan sekuat tenaga Zenna mengangkat kaki kanannya yang kemudian di daratkan tepat ke atas kakinya Nevil secara mendadak. Spontan Nevil berteriak menyeruak, “AAAAAAAAA ...” Nevil kesakitan

            “Rasain lo !!” umpat Zenna puas lalu melengos meninggalkan Nevil yang sedang kesakitan meraba-raba kakinya yang di bungkus sepatu

            “Weyy !!! Zennaa ... tunggu lo !!” teriak Nevil memaksakan berdiri dan mengejar Zenna yang sudah berjalan jauh

Zenna tertawa bangga karena akhirnya dia bisa membalaskan rasa kesalnya pada Nevil. “Ha ha ha, rasain,, emang enak !! Zenna di lawan ..” ocehnya bangga

Namun, seketika senyum bangganya pun hilang terhembus angin. Zenna membelalak lebar, bis pariwisata yang ia tumpangin sudah tidak ada di tempat. Wajah Zenna berubah panik.

            “ASTAGA !!! BISNYA KEMANA ??” teriak Zenna memekik

            Zenna menaiki bebatuan untuk sampai di jalanan aspal. Melihat kiri kanan, hanya ada beberapa mobil lain melintas kesana. Nevil muncul, jalannya terpincang-pincang gara-gara injakan super dari Zenna. Nevil tak kalah hebohnya, ketika melihat bisnya sudah tidak ada di tempat semula.

            “OMAYGAT. Bisnya kemana? Kok gue di tinggal ..” serunya panik

            “Bukan cuman lo yang di tinggal, gue juga kali. Ah .. ini semua gara-gara lo tau gak?” lontar Zenna mengamuk

            “Kok lo jadi salahin gue? Kan lo yang mulai duluan, marah-marahin gue !! “

            “Gue gak peduli, yang jelas semua ini gara-gara lo tau. Haaaa ... GUE BENCI SAMA LO!!” amuk Zenna kemudian berjalan meninggalkan Nevil

            “Zen ... Zenna tunggu. Lo mau kemana ??” teriak Nevil mengejar

            Zenna berhenti berjalan. Langkahnya ntah harus di teruskan kemana. Ia melihat kursi besi memanjang di tepi trotoar sana, Zenna memutuskan untuk beristirahat sejenak disana sekedar melepas lelah. Zenna duduk termenung, lamunanya seketika membawanya melihat keindahan pantai di kuta Bali.

Huuuuhhh ... Zena melenguh pelan. Nevil datang menghampirinya, ikut duduk di samping Zenna. Zenna melirik sinis sekilas, “Ngapain lo kesini ??” tanyanya ketus

            “Gue mau nemenin lo. Kita kan sama-sama di tinggal bis.” Jawabnya ringan

            “Gue gak perlu di temenin, apalagi sama lo. Udah lo pergi aja sana !! ” usir Zenna

            “Kalo gue gak mau? Lo mau apa ??” tantangnya ngeyel

Zenna berdecak, “Kalo lo gak mau. Biar gue yang pergi ... “ jawabnya langsung beranjak

            “Kemanapun lo pergi gue bakalan ikut, Zen !!” teriak  Nevil menghentikkan langkah Zenna

Zenna hanya menoleh sesaat, sedetik kemudian Zenna melangkah lagi tanpa menghiraukan Nevil yang masih duduk di tempatnya.

            Sore hari berlalu. Kini senja pun tiba, matahari sudah kembali ke rumahnya. Akan muncul lagi ketika esok datang. Zenna merasa kakinya sudah tidak kuat lagi berjalan, sangat di sesali handphonenya ia tinggalkan di dalam tas. Tidak ada uang sepeserpun di dalam sakunya.

            Zenna duduk dengan menekuk kedua lututnya, wajah manisnya ia telungkupkan menunduk. Air matanya mulai mengalir deras, isak tangisnya terdengar memecah sunyinya tempat itu.

Nevil melihat Zenna dari kejauhan, Zenna merasakan tarikan lembut dari kanan sampingnya, kepalanya tergerak mengangkat. Zenna terkejut melihat Nevil yang sudah duduk di sampingnya sambil menarik pelan kepalanya agar bisa ia rebahkan di bahunya yang kekar.

Ntah kenapa, saat itu Zenna tidak melawan atau memberontak seperti biasanya. Ada rasa nyaman yang mengalir ke ulu hatinya. Zenna merasakan betapa nyamannya ia saat berada di dekat Nevil saat ini.

Hingga tak terasa rasa ngantuk pun menghinggapi, dan kedua matapun terpejam rapat. Zenna tidur dalam sandaran nyaman di bahu Nevil.

            Beberapa lama kemudian, seseorang menepuk-nepuk pundak bahu keduanya. “Mbak .. mas .. bangun !! “

Zenna terbangun dari tidurnya yang lumayan lama, matanya membuka secara perlahan. Kepalanya terangkat menjauhi bahu Nevil yang masih tertidur bersandar ke tembokan polos yang memanjang.

            “Mbak salah satu pemenang undian berhadiah travel gratis ke Bali kan ??” tanya si perempuan berkalung id card

Zenna mendadak membuka lebar matanya. “ Mbak panitianya? “ pekik Zenna tak percaya

Kepalanya ia lirikkan ke sebelah kiri, sebuah bis pariwisata terparkir di sana. Zenna refleks mengguncang tubuh Nevil hingga ia terbangun.

            “Nevil bangun nev ... !!” ujarnya heboh

            “Kenapa sih??” tanya Nevil mengucek matanya dengan suara khas orang bangun tidur.

            “Bisnya kembali ... Nevil !!” jawab Zenna spontan memeluk Nevil.

Nevil tersentak, matanya membulat. Zenna cepat melepas pelukannya dan memalingkan mukanya ke arah lain dengan wajah yang tersipu malu.

                                                            ---FTTBL---


            “BALLIIIIIII I’M COMING !!!” teriak Zenna bahagia ketika kakinya menapak di permukaan pasir tepi pantai

            Ah .. indahnya panorama pantai Bali ketika malam. Anginnya sangat sejuk dan dingin merasuk tulang, suara ombak bergemuruh. Ada beberapa pasangan juga yang duduk-duduk berdua tak jauh darinya. Zenna memilih duduk selunjuran di atas pasir, menatap takjub ombak pantai. Menghirup dinginnya angin di malam hari.

            “Ehem ..” suara deheman itu membuat Zenna kaget dan mendongak

            “Nevil .. “ gumamnya

            “Gue boleh duduk disini kan ??” tanya Nevil meminta izin

Zenna mengangguk mempersilahkan, Nevil pun duduk di sampingnya. “Pantainya indah yah !!” ucap Nevil basa-basi

Zenna hanya mengangguk tersenyum mengiyakan ucapan Nevil barusan. Nevil menghela nafas, hembusan nafasnya terdengar halus dan pelan di telinga Zenna.

            “Zen .. “ panggilnya membuat Zenna menoleh

            “Maaf yah kalo selama ini gue selalu bikin lo kesel, bikin lo marah, sampe bikin lo nangis .. “ ucap Nevil belum selesai

            “Gue udah maafin lo kok Nev, lagian menurut gue gak ada yang perlu minta maaf atau memaafkan, karena kita berdua kan sama-sama keras kepala. Gak ada yang mau ngalah!!” sela Zenna di kalimat Nevil

            Nevil tersenyum kecil, kepalanya bergerak melirik Zenna yang masih asik menatap takjub ke depan. Tubuh Zenna menegang, ketika tangan Nevil menyentuh tangannya yang terkulai di atas pasir. Zenna menoleh pelan, menatap aneh seakan meminta penjelasan pada Nevil.

Nevil tersenyum manis, “Gue suka sama lo Zen ..” ucapnya tiba-tiba

Zenna tercengang. Antara kaget dan tidak percaya, “Nev ... gimana bisa ???” bisik Zenna pelan

Nevil mengangguk, “Iya. Gue suka sama lo jauh sebelum kita ketemu di dalam bis, tepatnya saat kita masih SMA dulu.” jelas Nevil membuat Zenna tertegun shock.

            “Itu alasan kenapa selama ini gue suka bikin lo kesel, bikin lo marah, pokoknya gue selalu bertingkah resek di deket lo itu semata-mata karena gue gak mau kalo sampe lo tau perasaan gue. Emang agak nyesel sih, karena lo malah jadi musuhin gue, tapi gue gak ambil pusing, cukup bisa ada di samping lo aja gue udah seneng kok. Ya meskipun lo galak banget sama gue, tapi its oke lah ...” papar Nevil tanpa di duga

            Zenna masih menatap heran. Ia masih belum bisa mempercayai ini semua. Nevil musuh bebuyutannya sejak lama, mengatakan bahwa dia sudah lama menyukai dirinya. Zenna tidak tau harus berbicara apa. Jauh dari dalam lubuk hati Zenna, Zenna pun merasakan hal yang sama.

            “Zen , sorry kalo gue baru ngomongin ini sekarang. Gue pikir ini moment yang tepat buat jujur sama lo, apapun respon lo ke gue setelah ini gue pasti terima kok, yang penting gue udah lega karena gue udah bilang yang sebenarnya, gue gak mau nyembunyiin perasaan gue terlalu lama. “ tutur Nevil lagi

Zenna terharu, mungkin Nevil benar. Zenna pun merasakan hal yang sama seperti yang di rasakan Nevil, apakah ini waktunya??

            Tanpa berpikir panjang, Zenna pun mengulas senyum manisnya kemudian memeluk tubuh atletis Nevil dari tempat ia duduk. Nevil ternganga, tidak menyangka bahwa Zenna akan memeluknya.

Ah .. indahnya suasana malam hari itu. Di tepi pantai mereka saling menyatakan perasaan sesungguhnya. Zenna dan Nevil, dua sejoli yang menyatu karena sebuah perjalanan. Indahnya .. . . . ..



THE END~

CONVERSATION

2 komentar:

Back
to top