Main Cast :
1. Niora Resita
2. Alphan Andriasa
PESAN UNTUK PEMBACA : DILARANG KERAS MENG-COPPAS KARYA ORANG LAIN TERUTAMA KARYA SAYA INI -____________-
SELAMAT MEMBACA DAN ENJOY~
Aku yakin suatu hari nanti Merpati itu akan membawa
cinta pertamaku yang telah lama pergi dariku. Aku sangat yakin, Merpati
pemberianku akan mengantarkan Alphan kembali ke dalam pelukanku.
Semenjak kepergian Alphan tiga tahun yang lalu, aku
merasa hidupku tiada berguna. Aku seperti robot yang hanya bisa di kendalikan
oleh pemiliknya itu sendiri, ya mungkin pemiliknya adalah Alphan. Tanpa Alphan
aku tidak bisa berbuat apa-apa. Alphan berjanji, dia pergi untuk kembali.
Kembali pada cinta pertamanya yang kini tetap setia menunggunya.
Aku teringat kembali pada janji Alphan sebelum ia
pergi untuk menimba ilmu di negeri paman sam. “Niora sayang.. kamu jangan
nangis terus yah. Aku gak mau air mata kamu terus menerus mengalir keluar karena
kepergian ku. Aku pergi bukan selamanya, tapi aku pergi untuk kembali, yaa aku
pasti kembali. Merpati ini akan menjadi saksi dari janjiku... “
Aku terisak mendengar ucapan itu, selama Alphan
pergi keseharianku hanya di temani oleh Merpati berpita pink di lehernya
pemberian Alphan. Katanya Merpati itu adalah pengobat rindu untukku, selain
sebagai pengobat rindu Merpati itu pun mempunyai nasib yang sama denganku.
Alphan membawa seekor Merpati jantan untuk menemaninya di negeri sana, dan aku
di berikan merpati betina sebagai temanku disini.
Ya disini, tanpa Alphan !!!
Berulang kali mami menyuruhku untuk bangun dari
kesendirianku ini, tapi aku enggan menanggapinya. Aku yakin sekali Alphan akan
kembali, meskipun sudah sering mami mengingatkan ku tentang Alphan yang tidak
akan kembali tapi aku sama sekali tidak menggubrisnya.
Hari berganti hari, bulan berganti bulan. Setiap
hembusan nafas yang keluar dari dalam tubuhku, setiap itu pula aku berharap
Alphan datang menemuiku. Meskipun itu masih tabu untukku, tapi aku selalu
optimis dengan keyakinanku yang mengatakan bahwa Alphan akan kembali.
Aku menatap nanar ke dalam sangkar di dekat jendela
kamarku. Aku salut pada merpati pink itu, dia sangat sabar dan setia menunggu
pasangannya kembali. Aku harus banyak belajar dari seekor merpati. Aku harus
bisa setia dan banyak bersabar seperti Merpati itu. Ya aku yakin !!!
Ntah sudah berapa lama aku selalu berdiam diri di
dalam kamarku sendirian, mungkin semenjak Alphan pergi semenjak itu pula
perubahan yang sangat drastis terjadi dalam diriku. Hingga Alka sahabat ku
sendiri pun tidak bisa berbuat apapun melihat keadaanku seperti ini.
Bahkan aku sering bolos kuliah sejak saat itu, Alka
sering menasihatiku dengan banyak pemisalan yang ia bandingkan. Namun apa daya,
dalam keadaan kalut dan galau seperti ini aku tidak bisa banyak menerima
nasihat atau sejenis saran lainnya termasuk dari orang-orang terdekatku.
“Niora..
gue heran sama lo. Padahal dulu gue salut banget sama semangat lo yang gak
pernah mau bolos kuliah, tapi semenjak si Alphan memutuskan kuliah di Amric lo
kayaknya berubah deh. Plis Niora .. jangan bersikap bodoh seperti ini !!! Mana
Niora yang ceria mana Niora yang penuh semangat ??? “ tutur Alka selalu
mengingatkan
Aku hanya bisa mendesah pasrah mendengarkan berbagai
tuturan dari Alka sahabatku. Aku sadar aku memang sudah berubah seratus persen,
tapi perubahan ku ini bisa kembali normal seperti sedia kala hanya dengan
kehadiran Alphan kembali di sisiku. Alphan kekasih hatiku sejak lama.
Cinta pertamaku. Sekian kali aku tegaskan dengan
alasan itu. Alka bergeleng tidak mengerti dengan alasanku yang sama. Hingga
Alka pun menyerah untuk menyemangatiku seperti yang selalu ia lakukan setiap
harinya.
Sore itu aku tak sengaja membuka laptopku, dan masuk
ke dalam akun jejaring sosialku untuk sekedar melihat inbox. Aku berharap ada
inbox masuk dari Alphan yang mengabariku tentang kepulangannya ke Indonesia,
aku benar-benar berharap itu terjadi.
Mataku berbinar ketika ada beberapa pesan masuk ke
dalam inbox jejaring sosialku itu. Ku lihat satu persatu isi pesan yang masuk,
lima diantaranya adalah pesan tidak jelas dari para lelaki yang berusaha
mencuri perhatianku selama ini. Tiba di penghujung pesan paling bawah, mataku
semakin berbinar tak karuan.
Sampai aku mengucek mataku, aku takut aku hanya
salah liat nama yang tertera di dalam inbox ku ini. Aku menjerit tertahan, rasa
bahagia ku melambung tinggi. Aku melihat ada nama Alphan di sana. Ya Alphan
Andriasa.
Ku pindahkan segera letak laptopku ke pangkuanku,
aku tak sabar ingin segera membuka pesan dari Alphan yang ku rindukan. Aku
mengklik tanda buka, dan kursor berputar pertanda sedang memproses pembukaan
pesan.
Jantungku berdegup dahsyat, untuk pertama kalinya di
bulan ini Alphan kembali mengirimkan pesannya setelah tiga bulan yang lalu aku
dapatkan pesan dari Alphan. Kursor pun sudah berhenti, dan pesan dari Alphanpun
sudah terbuka.
Pesan dari Alphan Andriasa
Hai cantik !! apa kabarnya? Maap aku baru bisa kirim
pesan lagi sama kamu, belakangan ini aku sibuk sama urusan kuliah ku .. jadi
aku gak sempat mengirim pesan sama kamu. Gimana dengan kuliah kamu? Lancar kan
..? ya aku harap begitu.
Oyah minggu depan aku dapet cuti selama sebulan,
tadinya aku mau pulang ke indonesia tapi mami gak izinin, katanya ada hal yang
harus di selesaikan selama aku cuti kuliah. Padahal aku pengen banget kunjungin
kamu, aku kangen sama kamu :*
Kamu kangen gak sama aku? Hehe. Niora , aku harap
kamu bersabar yah ... aku bakalan tepatin janji aku sama kamu. Aku akan kembali
bersama Merpati kita, kayaknya Merpati jantanku sudah rindu juga sama Merpati
pink kamu. :p
Udah dulu yah, aku harus ketemu dosen sekarang. Aku
harap pesan ku ini bisa mengobati rasa kangen kamu sama aku. Nanti kalo aku
lagi santai, aku skype kamu deh... J i love you :**
Aaaaaa aku menjerit bahagia, meskipun ada rasa
kecewa karena Alphan tidak bisa pulang ke Indonesia dalam masa cutinya sebulan
tapi rasa rinduku cukup terobati dengan datangnya pesan dari Alphan yang sudah
lama ku nantikan. Ya Tuhan... plis pertemukan aku dengan Alphan dalam waktu
dekat, aku sudah tidak kuasa menahan rasa rindu yang teramat besar ini.
Ku ambil kotak balasan dalam pesan tersebut, lalu
lekas ku ketik balasan untuk pesan Alphan.
Pesan untuk Alphan
Aku baik-baik aja phan, aku ngerti kok sama kesibukan
kamu dan kuliah kamu disana. Meskipun aku sering gelisah dan resah karena belum
mendapat pesan dari kamu, tapi aku selalu sabar menunggu dan menanti janji yang
kamu ikrarkan di depan merpati kita.
Aku sedih, kamu belum bisa balik kesini. Padahal rasa
rindu aku sama kamu, udah berjibun banget :p. Oyah soal kuliah aku disini
lancar-lancar aja kok J kamu gak usah khawatir. Aku juga
bakalan tetap bersabar kok buat nunggu kamu, merpati pink ku juga masih
bersabar menunggu merpati jantan kamu pulang.
Aku selalu setia menunggu kamu disini. Di tempat
kenangan kita bahkan... aku selalu merindukan kamu yang jauh disana. Aku rasa
balasan ku ini cukup mewakili rasa rinduku sama kamu. I love you too ... :***
Semenjak aku mendapat kabar dari Alphan, semngat ku kembali
tumbuh seiring bahagiaku karena dia. Aku mulai menjalani rutinitasku di kampus,
aku juga mulai semangat lagi untuk berkumpul bersama keluarga serta orang-orang
terdekatku. Alka tersenyum gembira melihat sikapku yang sudah kembali normal.
Meskipun begitu, Alka tidak mau banyak bertanya
tentang perubahan sikapku yang kembali ceria seperti dulu. Dia hanya bersyukur
karena akhirnya aku bisa ceria dan riang seperti sedia kala. Ya Alphan yang
membuat ku seperti sekarang, Alphan juga yang membuatku seperti sebelumnya.
Satu bulan berlalu, aku menunggu pesan dari Alphan
setelah satu bulan yang lalu. Dia pun berjanji untuk berskype denganku jika dia
sedang santai. Aku tidak sabar ingin cepat melihat wajahnya yang sudah lama
tidak aku lihat secara langsung, aku yakin Alphan akan semakin tampan dengan
jambang di pipinya. Seperti di foto yang ia kirimkan dua bulan yang lalu,
jambang-jambang tipis sudah tumbuh, mungkin sekarang jambangnya sudah melebat.
Berhari-hari aku menunggu dia, tapi ternyata skype
darinya tak kunjung datang. Hanya kekesalan dan kekesalan yang menghampiriku
karena lama menunggu namun tak kunjung juga. Alphan kemana lagi? Padahal aku
tau, bulan ini Alphan masih dalam masa cuti kuliahnya tapi kenapa? kenapa dia
tidak menyempatkan diri untuk sekedar mengirim pesan lagi atau sejenis lainnya.
Moodku kembali buruk, itu semua karena Alphan.
Alphan yang tidak peka terhadap rasa rinduku yang mendalam. Ah ... aku kembali
menangis dalam kesendirian, menunggu dan terus menunggu dengan sia-sia.
Satu bulan itu aku kembali murung, dan pagi ini aku
sudah memasuki Bulan baru. Alphan sama sekali belum mengabariku tentang
urusannya disana. Alka kembali mengomeli ku, sikapku kembali menurun drastis
menjadi pemurung lagi. Aku tidak peduli, yang aku pedulikan saat ini adalah
kehadiran Alphan yang sesungguhnya.
Tiba-tiba di sela tangisan sendiriku, ponselku
bergetar. Sebuah postline masuk ke dinding jejaring sosialku. Ku buka kiriman
postline itu. Saat kulihat isi postline itu, seperti petir menyambar jantungku.
Seketika aku menegang hebat, kaku di tempat. Mulutku serasa beku untuk berucap.
Perlahan ponsel di tanganku pun terjatuh ke atas
tempat tidurku. Tanganku melemas, bahkan semua otot-otot tubuhku ikut melemas
seakan tak kuasa menahan topangan tubuhku. Tubuhku terbanting terlentang. Air
mata mulai merembes melalui celah sudut mata.
Tangispun pecah. Aku melihat sebuah foto yang
menyayat hati, mengiris menjadi beberapa bagian. Alphan... setega itukah dia?
Tangisku sesenggukan, sakit terasa. Alphan tega
memupuskan penantianku selama ini. Fotonya bersama seorang perempuan asal sana
sukses membuat batinku tertindih oleh bongkahan kehancuran. Mudah sekali
baginya membuang seluruh kenangan antara kita. Menghancurkan segala penantianku
selama ini yang ku tegakkan dengan berat dan penuh air mata.
Alphan dan perempuan bule itu, memakai pakaian
pengantin yang begitu indah namun menyayat hati. Tatapan mata Alphan pada
perempuan itu sangat dalam dengan penuh cinta di dalamnya. Aku sakit .. aku
kecewa, apa yang harus perbuat sekarang??
Penantianku selama ini hanya sia-sia. Tak
menghasilkan apapun, hanya rasa sakit dan sesak terasa dalam dada yang ku
dapatkan. AKU BENCI !! AKU BENCI SEMUANYA!!
Tiba-tiba sesuatu mengetuk kaca jendela kamarku. Aku
bangun terpaksa, melihat ada apa di balik jendela. Ternyata merpati jantan
milik Alphan, aku lekas membuka jendela dan ku ambil merpati itu. Sebuah surat
tercengkram diantara kuku-kukunya yang tajam.
Nafasku bertambah sesak, setelah aku melihat nama
pengirim yang muncul di dalam kertas. Sekuat tenaga aku membaca lirih isi pesan
tersebut.
ALPHAN ANDRIASA
Sengaja aku kirimkan surat ini bersama merpati
jantan kita yang kembali pada pasangannya.
Maafkan aku yang telah menyakitimu. Maafkan aku yang
tidak bisa mewujudkan penantianmu selama ini. Aku hanyalah lelaki bodoh yang
tidak bisa melakukan apapun ketika orangtua berbicara. Aku hanya lelaki bodoh
yang sudah menyia-nyiakan kasih sayang darimu selama ini. Aku malu ... aku malu
jika harus bertatap muka denganmu.
Jujur selama ini sebenarnya aku tidak tinggal di
Amerika, aku ada Indonesia namun bukan Jakarta. Mungkin saat ini kamu sedang
marah karena kiriman postline dari mami. Aku menyesal telah membohongimu. Aku
terpaksa.. maafkan aku Niora. Aku tidak bermaksud membuat tersakiti. Aku hanya
ingin berbakti pada orangtua ku yang selama ini sudah memberikan rasa sayangnya
yang tiada tanding.
Tiga tahun aku bersembunyi dari kamu. Tiga tahun aku
merasakan sakit yang sama, sakit dalam hati juga batinku. Satu bulan yang lalu
aku resmi menikah dengan Alea. Perempuan berdarah itali pilihan mamiku sejak
lama. Aku ingin menolak tapi aku gak bisa. Aku sungguh dilema Niora. Aku sangat
mencintai dan menyayangimu, tapi aku lebih menyayangi serta menghormati mami.
Aku gak bisa menolak permintaan mami yang memelas harap padaku.
Untuk itu aku sengaja membuat cerita bohong kalau
aku harus pergi ke Amerika melanjutkan kuliah pilihan mamiku. Padahal itu semua
tidak ada faktanya, aku pergi ke Surabaya aku tinggal di rumah mamiku disana.
Sungguh aku malu, aku tidak kuasa menyakitimu Niora. Tapi apa daya jika urusan
ini menyangkut mamiku sendiri, mami yang sudah melahirkanku dan menyayangiku
tanpa batas.
Untuk kesekian kalinya aku amat sangat meminta maaf
pada kamu Niora. Aku tau permintaan maafku ini tidak mudah bagi kamu untuk
memaafkannya, tapi tidak ada cara lain yang bisa mewakili rasa penyesalanku
atas semua ini.
Aku yang tak berdaya ALPHAN ANDRIASA.
Air mata ku sudah membasahi seluruh wajahku yang tak
beraturan ini. Sejahat itu Alphan, dia tega membohongiku. Dia tega membuatku
menunggu dengan sia-sia.. Merpati ini kini sudah berpasangan kembali. Tapi aku
tidak, Alphan mengingkari janjinya. Hanya merpati jantannya yang kembali, bukan
orangnya yang sudah lama ku tunggu.
Aku mengisak perih dalam hati. Ku buka pintu sangkar
di dekat jendela, lalu ku ambil merpati berpita pink pemberian Alphan. Ku
pertemukan dia dengan pasangannya, dan aku memutuskan akan melepas kedua
merpati ini agar mereka bisa hidup bahagia di alam bebas.
Aku tidak ingin merpati pink ku bernasib sama denganku.
Di tinggal dengan penantian panjang yang sia-sia. Hanya dua merpati ini yang
bisa aku buat bahagia, dengan cara melepaskan dan membebaskan keduanya
bersamaan.
Ku lepas mereka dari genggamanku, keduanya
berterbangan penuh bahagia. Berpadu kasih di alam terbuka. Merajut cinta
setelah sekian lama tak bertemu. Sangat jauh berbeda dengan nasib serta
kisahku.
Tidak ada kata bahagia yang bisa ku ucap. Hanyalah
tangis dan kesedihan yang menerpa kisahku. Alphan yang ku cintai pergi tanpa
kembali. Hidup dengan perempuan lain pilihan orangtuanya. Meninggalkan luka dan
perih di hati ini.
SEMOGA BAHAGIA DOA DARIKU. AKU HARAP TIDAK ADA
WANITA SELAIN AKU YANG KAMU SAKITI SEPERTI INI.
END~
0 komentar:
Posting Komentar